Nasi Merah Lebih Sehat Dibandingkan Nasi Putih, Mitos atau Fakta?

Beras merah atau nasi putih, mana yang lebih baik? Selama ini nasi merah dianggap lebih baik karena tidak banyak diproses, sehingga mengandung lebih banyak nutrisi, serat dan memiliki GI lebih rendah (indeks glisemik).

Namun, sebenarnya tidak sesederhana itu. Berikut adalah beberapa fakta yang perlu Anda ketahui:

Beras putih mengandung sedikit nutrisi

Nasi putih dibuat dengan pemurnian yang menghilangkan kulit beras dan bedak atau dedak dibandingkan dengan cara melancarkan haid komposisi yang terkandung dalam nasi merah. Melalui proses ini, sebagian besar serat hilang (beras merah mengandung lebih dari 4 kali serat nasi putih) dan banyak vitamin dan mineral penting lainnya (beras merah mengandung magnesium hampir 4 kali lebih banyak dan 2 kali lebih banyak mangan dari pada nasi putih).

Karena perbedaan kandungan serat, beras putih memiliki indeks glikemik lebih tinggi daripada beras merah (ini meningkatkan kadar gula darah lebih cepat). Diet tinggi makanan GI bisa mendatangkan malapetaka pada kadar gula darah dan energi. Selain itu, dapat meningkatkan risiko penambahan berat badan, diabetes tipe 2 dan kondisi kesehatan lainnya.

Dan beras merah mengandung "antinutritional"

Bagian dari sekam beras merah yang ditambang untuk menghasilkan nasi putih mengandung senyawa yang disebut phytic acid. Asam phytic kadang disebut "anti nutrisi" karena bisa mengikat mineral, seperti seng, magnesium dan kalsium, dan mencegah tubuh menyerapnya.

Beberapa orang berpendapat bahwa diet yang mengkonsumsi banyak biji-bijian akan menyebabkan kadar asam phytic tinggi. Itulah sebabnya beberapa jenis makanan menghilangkan biji dari menu mereka, seperti diet paleo.

Namun, ahli lain mengemukakan bahwa fase dan siklus menstruasi asam fitat memiliki sifat protektif terhadap penyakit kronis seperti penyakit jantung dan kanker. Bagi kebanyakan orang sehat, ada kemungkinan efek negatif dari asam fitat pada penyerapan mineral ditangkal oleh manfaat kesehatannya.

Cara mengurangi kadar asam Fitate
Anda mungkin sudah membaca bahwa perendaman biji-bijian dan kacang-kacangan dapat mengurangi kandungan asam fitat, tapi sayangnya ini tidak bekerja untuk beras merah karena mengandung kadar phytase yang sangat rendah, enzim yang memecah asam phytic.

Jadi, apa kesimpulannya?

Pelajaran penting yang harus diambil di sini, memberi label makanan "baik" atau "buruk" tidaklah sesederhana itu. Baik nasi putih dan beras merah secara intrinsik "buruk", namun keduanya dapat dinikmati secara moderat sebagai bagian dari diet seimbang.

Sebaiknya pilih opsi gandum sebagai aturan umum, namun ingat juga bahwa butiran mengandung phytate. Saat memilih makanan, pastikan bahwa makanan kaya akan berbagai jenis nutrisi dan jangan lupa variasi, terutama berbagai jenis buah dan sayuran.

Jika Anda makan nasi putih, selalu kombinasikan dengan sumber protein yang baik dan beberapa lemak sehat (sushi, salmon dan alpukat bisa menjadi pilihan). Kombinasi ini akan membantu menurunkan laju kenaikan kadar gula darah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sering Menggunakan Earphone? Kamu Wajib Baca Ini

Risiko Membersihkan Miss V Menggunakan Sabun

6 Tips Ini Bisa Bikin Kamu Lebih Cantik di Pagi Hari